PENGERTIAN SIKLUS
AKUNTANSI
Pada hakikatnya, orang belum dapat dikatakan paham dalam
penyusunan laporan keuangan jika belum memahami siklus akuntansi. Kenapa?
Akuntansi, pada dasarnya, merupakan suatu proses pengolahan informasi yang
menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi, yang salah satu bentuknya
adalah laporan keuangan.
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses
akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan pengolahan data keuangan untuk
disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang
dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam mengambil keputusan.
Penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan
dipertanggung-jelaskan serta dapat diterima secara umum, didasari pada prinsip
akuntansi, prosedur-prosedur, metoda-metoda, serta teknik-teknik yang tercakup
dalam ruang lingkup akuntansi. Aturan penyusunan suatu laporan keuangan dapat
disebut sebagai siklus akuntansi.
��..Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya, dan pelaporan keuangan�.� |
Siklus
akuntansi merupakan suatu proses penyediaan laporan keuangan organisasi suatu
periode akuntansi tertentu. Siklus akuntansi terbagi menjadi
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan selama periode tersebut, bersumber dari
transaksi atau kejadian selanjutnya dimulailah siklus akuntansi mulai dari
penjurnalan transaksi atau kejadian, pemindahbukuan ke dalam buku besar, dan
penyiapan laporan keuangan pada akhir periode. Pekerjaan yang dilakukan pada
akhir periode termasuk mempersiapkan akun untuk mencatat transaksi-transaksi
pada periode selanjutnya. Banyaknya langkah yang harus dilakukan pada akhir
periode secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan
dilakukan pada bagian akhir. Walaupun demikian, pencatatan dan pemindahbukuan
selama periode tersebut membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan
pekerjaan di akhir periode.
siklus akuntansi merupakan serangkaian prosedur kegiatan
akuntansi dalam suatu periode, mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai
dengan penyusunan laporan keuangan dan penutupan pembukuan secara keseluruhan,
dan siap untuk pencatatan transaksi periode selanjutnya. Alur proses siklus akuntansi dapat
dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu:
Tahap-tahap dalam Siklus Akuntansi
Sumber :
Bastian: 2006:214
Teknik
akuntansi di organisasi sektor publik diaplikasikan dalam berbagai ragam
dikarenakan adanya berbagai kepentingan dan kebutuhan di masing-masing
organisasi yang berdampak kepada tumbuhnya beragam teknik pengukuran dan basis
akuntansi yang digunakan. Secara umum siklus akuntansi dapat digambarkan sebagai
berikut.
Urutan
perancangan komponen siklus akuntansi meliputi:
Urutan siklus akuntansi menunjukkan
posisi strategis dari chart of account (bagan perkiraan/daftar akun).
Untuk dapat menyediakan data, setiap transaksi perlu diklasifikasikan,
diringkas, dan kemudian disajikan dalam bentuk laporan. Mulai dari kegiatan
pencatatan sampai dengan penyajian disebut proses akuntansi yang terdiri dari
beberapa kegiatan sebagai berikut:
Pencatatan dan
Penggolongan
|
Bukti-bukti
pembukuan dicatat dalam buku jurnal. Transaksi-transaksi yang sama yang
sering terjadi dicatat dalam buku jurnal khusus.
|
Peringkasan/
pengikhtisaran
|
Transaksi-transaksi yang sudah
dicatat dan digolongkan dalam buku jurnal, setiap bulan atau periode tertentu
diringkas dan dibukukan dalam rekening-rekening buku besar.
|
Penyajian/
Pelaporan
|
Data akuntansi yang tercatat dalam
rekening-rekening buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan
yaitu neraca, laporan surplus defisit, laporan arus kas dan laporan perubahan
ekuitas. Penyerderhanaan
pekerjaan penyusunan laporan keuangan biasanya dilakukan melalui neraca lajur
(kertas kerja).
|
Proses
akuntansi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam
buku jurnal setiap terjadi transaksi secara kronologis. Tembusan bukti-bukti
pembukuan dibukukan ke dalam buku pembantu setiap terjadi transaksi. Setiap
bulan atau periode tertentu, buku jurnal dijumlah dan dibukukan ke akun-akun
dalam buku besar. Setiap akhir periode dari buku besar disusun laporan-laporan
keuangan. Sistem akuntansi yang baik dapat memastikan berjalannya proses
penyusunan laporan keuangan, seperti:
- Bukti-bukti pembukuan, yang merupakan catatan pertama dari setiap transaksi dan digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku jurnal.
- Buku-buku jurnal, sering disebut dengan buku catatan pertama, merupakan buku yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi sesuai dengan tanggal terjadinya (kronologis), dan sumber pencatatannya berasal dari bukti-bukti pembukuan. Apabila suatu transaksi yang sama sering terjadi, biasanya dibuatkan buku jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat suatu jenis transaksi tertentu seperti jurnal pengeluaran kas, dan lain-lain.
Akun-akun, buku besar, dan catatan yang ada dalam buku
jurnal akan dipindahkan ke dalam akun-akun yang sesuai. Akun-akun ini disusun
dalam format yang akan memudahkan penyusunan laporan keuangan. Kumpulan dari
akun-akun ini disebut sebagai buku besar. Akun-akun dalam buku besar ini bisa
diklasifikasikan menjadi kelompok akun riil, nominal, dan campuran.
Akun riil adalah akun-akun aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang merupakan
pos-pos neraca, sehingga akun-akun riil itu merupakan akun-akun neraca. Akun
nominal adalah akun-akun pendapatan, biaya, dan surplus/defisit yang merupakan
pos-pos dalam laporan surplus/defisit, sehingga akun-akun nominal itu merupakan
akun surplus/defisit.
Akun campuran adalah akun-akun yang saldonya mengandung unsur-unsur akun riil
dan nominal. Setiap akhir periode, akun-akun campuran ini perlu dianalisis dan
dipisahkan menjadi akun riil dan nominal. Contoh akun-akun campuran adalah akun
pembantu kantor yang didalamnya terdiri dari jumlah bahan pembantu yang
digunakan dan persediaan bahan pembantu.
Dalam
kaitannya dengan anggaran APBN maupun APBD, perencanaan manajerial, serta
proses pengawasan dalam entitas pemerintah dengan sistem akuntansi dapat
digambarkan dalam bagan alir dibawah ini. Bagan alir itu merupakan perpaduan antara sistem
pengendalian manajemen entitas pemerintah dengan sistem akuntansinya
Dalam
kaitannya dengan anggaran APBN maupun APBD, perencanaan manajerial, serta
proses pengawasan dalam entitas pemerintah dengan sistem akuntansi dapat
digambarkan dalam bagan alir dibawah ini. Bagan alir itu merupakan perpaduan antara sistem
pengendalian manajemen entitas pemerintah dengan sistem akuntansinya
SUMBER : http://www.ut.ac.id/html/suplemen/eksi4207/eksi4207a/keg%201.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar